Bad-kleinen-info.de – Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Dheninda Chaerunnisa, akhirnya buka suara dan menyampaikan permintaan maaf usai video dirinya viral di media sosial. Dalam rekaman yang tersebar di TikTok dan Instagram. Terlihat Dheninda membuat gestur bibir yang dinilai publik sebagai tindakan mencibir para demonstran yang sedang menyampaikan aspirasi di halaman kantor DPRD Gorontalo Utara, Senin (13/10/2025).
Read More : Istana Siapkan Peraturan Presiden Soal Ojol, Fokus pada Perlindungan Mitra Pengemudi
Klarifikasi Dheninda Chaerunnisa Terkait Video Viral
Menanggapi sorotan publik tersebut, Dheninda memberikan klarifikasi bahwa gerakan yang terekam di video itu bukan ditujukan untuk mengejek orator demo. Ia menjelaskan bahwa dirinya sedang menanggapi seseorang yang ia kenal sebagai karyawan dari usaha milik orang tuanya yang hadir di lokasi aksi dan memberikan gestur jempol kepadanya.
“Saya tidak bermaksud mencibir siapa pun. Saat itu saya hanya merespons ekspresi dari karyawan orang tua saya yang hadir untuk memberikan dukungan moril.” Jelasnya di Gorontalo, Rabu (15/10/2025).
Meski begitu, Dheninda tetap menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Gorontalo Utara atas kesalahpahaman yang terjadi. Ia mengakui bahwa sebagai pejabat publik, setiap tindakan dan ekspresi harus dijaga agar tidak menimbulkan persepsi negatif. “Saya meminta maaf dan berjanji akan lebih berhati-hati dalam bersikap di kemudian hari,” tambahnya.
Aksi Demonstrasi dan Dugaan Calo PPPK
Aksi demonstrasi di halaman kantor DPRD Gorontalo Utara tersebut dilakukan oleh massa dari Aliansi Masyarakat Peduli Gorontalo Utara. Mereka datang membawa sejumlah tuntutan, salah satunya terkait dugaan adanya praktik calo dalam perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.
Sebagai Ketua Komisi III, Dheninda menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat tersebut. Ia memastikan akan mengusut tuntas dugaan calo PPPK tanpa pandang bulu. “Saya berkomitmen mengusut dugaan calo ini sampai tuntas. Tidak ada yang kebal hukum, siapa pun pelakunya. Dan saya tegaskan, saya tidak pernah menuduh para aktivis sebagai calo,” ujarnya menegaskan.
Harapan untuk Perbaikan dan Transparansi
Peristiwa viral ini menjadi refleksi penting bagi pejabat publik agar lebih bijak dalam bertindak di hadapan masyarakat. Dheninda berharap polemik ini bisa menjadi pelajaran bersama agar komunikasi antara wakil rakyat dan warga tetap terjalin dengan saling menghormati. Selain itu, ia berjanji untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat, termasuk mengawal isu-isu sensitif seperti perekrutan PPPK agar dilakukan secara transparan dan adil.
Baca juga: Liputan Closing Tmmd Buka Akses Dusun Waolo Jadi Trending News
Dengan permintaan maaf dan klarifikasi yang telah disampaikannya, Dheninda berharap isu ini segera mereda dan fokus publik bisa kembali kepada substansi perjuangan rakyat Gorontalo Utara demi pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
