Bad-kleinen-info.de – Kodim 1304/Gorontalo mengadakan penyuluhan cegah stunting dan DBD di Puskesmas Kabila Bone, Desa Botutonuo, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, pada Rabu (6/8/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari program non-fisik Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125, yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Read More : DPRD Provinsi Gorontalo Perkuat Pengawasan Lingkungan Tambang
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran kamu dan masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kesehatan keluarga. Melalui penyuluhan cegah stunting dan DBD ini, warga diajak memahami bahaya kekurangan gizi pada anak serta cara efektif mencegah penyebaran nyamuk demam berdarah, terutama saat musim hujan tiba.
Dukungan Tenaga Kesehatan dan Aparat Desa
Puluhan warga turut hadir, termasuk ibu rumah tangga, kader posyandu, dan perangkat desa. Narasumber kegiatan ini antara lain Kepala Puskesmas Bone Bolango, Herlina R. Pakaja, S., dan perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, Iwan Usman. Mereka memberikan penjelasan mengenai gizi seimbang untuk mencegah stunting serta langkah-langkah menjaga kebersihan lingkungan agar bebas dari DBD.
Serda Adrian Gani, perwakilan dari Satgas TMMD ke-125 Kodim 1304/Gorontalo, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian TNI terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Ia menyampaikan bahwa TMMD tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga edukasi kesehatan sebagai upaya nyata membantu masyarakat.
Pentingnya Kesadaran Gizi dan Kebersihan Lingkungan
Kepala Desa Molotabu, Lefri Mooduto, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, penyuluhan cegah stunting dan DBD sangat membantu masyarakat dalam memahami pentingnya gizi anak dan kebersihan lingkungan. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara rutin di berbagai desa.
Baca juga: Tokoh Agama! Ketua Mui Gorontalo Serukan Warga Jaga Kerukunan Jelang Musim Politik!
Melalui penyuluhan ini, diharapkan kamu dan warga sekitar semakin peduli terhadap pola makan anak, menjaga kebersihan lingkungan, serta aktif memberantas sarang nyamuk penyebab demam berdarah. Dengan kesadaran bersama, upaya pencegahan stunting dan DBD bisa berjalan efektif demi terciptanya generasi yang sehat dan berkualitas.
